TEKNOLOGI INFORMASI
Istilah
teknologi informasi (Information
Technology atau IT) mulai popular di akhir dekade 70-an. Pada masa
sebelumnya, istilah teknologi komputer atau pengelolaan data elektronis atau
PDE (Electronic Data Processing atau EDP) lebih dikenal.
Definisi
Teknologi Informasi
Istilah
teknologi sering kali rancu dengan istilah sistem informasi itu sendiri dan
kadang menjadi bahan perdebatan. Ada yang menggunakan istilah teknologi
informasi untuk menjabarkan sekumpulan sistem informasi, pemakai, dan manajemen
(diulas oleh Turban, McLean, dan Wetherbe, 1999). Pendapat ini menggambarkan
teknologi dalam perspektif yang luas. Namun, kalau didasarkan pada definisi
sistem informasimenurut Alter di depan, teknologi informasi hanyalah bagian
dari sistem informasi.
Menurut
kamus Oxford (1995), teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralatan
elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan
mendistribukan informasi apa saja , termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar. Menurut Alter (1992),
teknologi informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk
melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap,
mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, atau menampilkan data. Martin
(1999) mendefinisikan teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses
dan menyimpan informasi, melainkan juga
mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Secara lebih umum,
Lucas (2000) menyatakan bahwa teknologi informasi adalah segala bentuk
teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam
bentuk elektronis. Mikrokomputer, komputer mainframe,
pembaca barcode, perangkat lunak
pemroses transaksi, perangkat lunak lembar kerja (spreadsheet), dan peralatan komunikasi dan jaringan merupakan
contoh teknologi informasi.
Lingkup
Teknologi Informasi
Secara
garis besar, teknologi informasi dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian:
perangkat lunak (software) dan
perangkat keras (hardware). Perangkat
keras menyangkut pada peralatan-peralatan yang bersifat fisik, seperti memori,
printer, dan keyboard. Adapun
perangkat lunak terkait dengan instruksi-instruksi untuk mengatur perangkat
keras agar bekerja sesuai dengan tujuan instruksi-instruksi tersebut.
Haag,
dkk (2000) membagi teknologi informasi menjadi 6 kelompok, yaitu:
§ * Teknologi masukan (input technology)
§* Teknologi keluaran (output technology)
§* Teknologi perangkat lunak (software technology)
§* Teknologi penyimpan (storage technology)
§* Teknologi telekomunikasi (telecommunication technology)
§ * Mesin pemroses (processing machine) atau lebih dikenal dengan istilah CPU.
Teknologi masukan adalah segala perangkat yang
digunakan untuk menangkap data/informasi dari sumber asalnya. Contoh teknologi
ini, antara lain barcode scanner dan keyboard. Barcode scanner merupakan contoh produk teknologi masukan yang
biasa digunakan pada pasar swalayan untuk melakukan pemasukan data penjualan di
kasa.
Supaya informasi bisa diterima oleh pemakai
yang membutuhkan, informasi perlu disajikan dalam berbagai bentuk. Dalam hal
ini teknologi keluaran mempunyai andil yang cukup besar. Pada umumnya informasi
disajikan dalam monitor. Namun, kadang kala pemakai menginginkan informasi yang
tercetak dalam kertas (hard copy).
Pada keadaan seperti ini, peranti printer berperan dalam menentukan kualitas
cetakan. Dewasa ini, terdapat berbagai peranti yang mendukung penyajian
informasi, termasuk dalam suara.
Untuk menciptakan informasi diperlukan
perangkat lunak atau sering kali disebut program. Program adalah sekumpulan
instruksi yang digunakan untuk mengendalikan perangkat keras komputer. Pengolah
kata (word processor) merupakan
contoh program yang banyak digunakan oleh pemakai komputer untuk membuat
dokumen.
Teknologi penyimpan menyangkut segala peralatan
yang digunakan untuk menyimpan data. Tape,
hard disk, disket dan zip disk
merupakan contoh media untuk menyimpan data.
Teknologi telekomunikasi merupakan teknologi
yang memungkinkan hubungan jarak jauh. Internet dan ATM merupakan contoh
teknologi yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi.
Mesin pemroses adalah bagian penting dalam
teknologi informasi yang berfungsi untuk mengingat data/program (berupa
komponen memori) dan mengeksekusi program (berupa komponen CPU).
Peranan Teknologi Informasi
Peranan teknologi
informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi
informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis
memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada
struktur, operasi, dan manajemen organisasi. Berkat teknologi ini, berbagai
kemudahan dapat dirasakan oleh manusia. Pengambilan uang melalui ATM (anjungan
tunai mandiri), transaksi melalui internet yang dikenal dengan e-commerce atau perdagangan elektronik,
transfer uang melalui fasilitas e-banking
yang dapat dilakukan dari rumah, merupakan sejumlah contoh hasil penerapan
teknologi informasi.
Secara garis besar,
dapat dikatakan bahwa:
·
Teknologi
informasi menggantikan peran manusia.
Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses.
·
Teknologi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi terhadap suatu
tugas atau proses.
·
Teknologi
informasi berperan dalam restrukturisasi
terhadap peran manusia. Dalam hal ini, teknologi berperan dalam melakukan
perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses.
Banyak perusahaan yang berani melakukan
investasi yang sangat tinggi di bidang teknologi informasi. Alasan yang paling
umum adalah adanya kebutuhan untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi
kompetitif, mengurangi biaya, meningkatkan fleksibilitas, dan tanggapan. Itulah
sebabnya, sebagai contoh, banyak bank yang berlomba-lomba untuk memperluas
jaringan ATM untuk meningkatkan layanan kepada nasabah, mengingat persaingan
antarbank yang sangat ketat.
O’Connor dan Galvin (1997), yang menyoroti
penerapan teknologi informasi untuk keperluan pemasaran, mengemukakan beberapa
alasan penggunaan teknologi informasi, antara lain:
·
Secara
signifikan meningkatkan pilihan-pilihan yang tersedia bagi perusahaan dan
memegang peranan penting dalam implementasi yang efektif terhadap setiap elemen
strategi pemasaran.
·
Mempengaruhi
proses pengembangan strategi pemasaran karena teknologi informasi memberikan
lebih banyak informasi ke manajer melalui pemakaian system pengambilan
keputusan (Decision Support Systems
atay DSS).
·
Teknologi
informasi memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai bagian yang
berbeda dalam organisasi dan menyediakan banyak informasi ke manajer. Sebagai
contoh, sistem informasi eksekutif (Executive
Information Systems atau EIS) mempengaruhi aliran informasi secara vertical
dalam perusahaan. Pihak manajemen atas memiliki akses informasi yang lebih
besar dan mengurangi ketergantungan sumber informasi terhadap manajemen
menengah. Jaringan telekomunikasi memungkinkan informasi mengalir dengan mudah
dan cepat di antara departemen dan divisi yang berbeda.
·
Teknologi
informasi juga mempengaruhi antarmuka-antarmuka organisasi dengan lingkungan,
seperti pelanggan dan pemasok. System antar organisasi yang dilengkapi dengan
pertukaran data elektronis (EDI) menciptakan hubungan yang lebih dekat antara
organisasi dan pemasok, memfasilitasi manajemen sediaan yang lebih efisien, dan
memungkinkan pendekatan tepat waktu dalam melakukan pemesanan kembali.
Teknologi informasi sering dikatakan dapat
digunakan untuk membentuk strategi untuk menuju keunggulan yang kompetitif
(O’Brien, 1996), antara lain:
·
Strategi biaya: meminimalisir biaya/memberikan harga yang lebih
murah terhadap pelanggan, menurunkan biaya dari pemasok, atau meningkatkan
biaya pesaing untuk tetap bertahan di industry.
·
Strategi diferensiasi: mengembangkan cara-cara untuk membedakan
produk/jasa yang dihasilkan perusahaan terhadap pesaing sehingga pelanggan yang
menggunakan produk/jasa karena adanya manfaat atau fitur yang unik.
·
Strategi inovasi: memperkenalkan produk/jasa yang unik, atau
membuat perubahan yang radikal dalam proses bisnis yang menyebabkan
perubahan-perubahan yang mendasar dalam pengelolaan bisnis.
·
Strategi pertumbuhan: mengembangkan kapasitas produksi secara
signifikan, melakukan ekspansi ke dalam pemasaran global, melakukan
diversifikasi produk/jasa baru, atau mengintegrasikan ke dalam produk/jasa yang
terkait.
·
Strategi aliansi: membentuk hubungan dan aliansi bisnis yang baru
dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan lain-lain.
s source by:
Kadir, Abdul; Pengenalan Sistem Informasi; Yogyakarta: Penerbit Andi; 2002
Komentar
Posting Komentar